3.


SOMALIA (fathz-341.blogspot.com) - Tentara Uni Afrika di Somalia, tak ubahnya dengan tentara kafir AS dan zionis Israel, tanpa pandang bulu melakukan serangan membabi buta ke wilayah yang bertetanggaan dengan Mogadishu, setelah sebuah bom syahid menyerang kamp mereka.

Sedikitnya, 22 warga sipil dibunuh dalam operasi militer yang dilakukan tentara Uni Afrika tersebut.

Beberapa rumah menjadi target serangan, dihantam oleh artileri milik tentara Uni Afrika.



“Kami adalah warga sipil, kami tidak memiliki senjata, namun kami terperangkap di tengah-tengah operasi militer yang dilakukan tentara Uni Afrika yang katanya datang untuk membawa perdamaian di Somalia,” ujar Adam Abdi.

Mesjid-mesjid menjadi target

Penduduk lokal dibuat marah setelah dua orang dilaporkan tewas dan dua mesjid menjadi target serangan tentara Uni Afrika.

“Pertama, mereka menghantam menara, 10 menit kemudian mereka menghantam bagian inti mesjid, ini menunjukkan bahwa mereka membenci Islam,” ujar salah seorang Imam di Mesjid Nawawi.

“Aku memohon kepada seluruh saudara seiman dimana saja berada untuk mendukung mujahidin di sini melawan musuh-musuh Allah, dari Ethiopia ataupun Burundi,” lanjutnya.



Sekitar 3.000 tentara dari Uganda dan Burundi berada di Somalia sebagai bagian dari misi Uni Afrika untuk membawa “perdamaian” di negeri muslim Somalia. Sejatinya, tujuan mereka bukan untuk membawa perdamaian, melainkan menghalangi para mujahidin yang berjuang menegakan syariat Islam di Somalia.

Puluhan tentara Uni Afrika telah tewas di Somalia, di hari-hari pertama mereka memasuki Somalia.

Seperti biasa, pihak musuh selalu mengelak akan apa yang telah mereka lakukan. Ramtane Lamamra, komisi keamanan Uni Afrika mengatakan mereka tidak melakukan serangan terhadap warga sipil.

Kini, sebagian besar Somalia telah dikuasai mujahidin dari harakah Shabaab al-Mujahidin yang mendapat dukungan dari berbagai kelompok di Somalia yang awalnya ikut memerangi para mujahidin.

Beberapa pengamat mengatakan, keluarnya tentara Ethiopia dari Somalia bisa menyebabkan kekosongan kepemimpinan di Somalia. Hal ini telah terlihat dengan mundurnya satu persatu pejabat pemerintahan Somalia sementara. Saat itulah, para mujahidin dapat mengambil alih kekuasaan. Semoga saja. Adapted from (Hanin Mazaya/arrahmah.com)


MOGHADISU (fathz-341.blogspot.com) - Pemerintah Ethiopia mengatakan seluruh tentaranya telah keluar dari Somalia.

Bereket Simon, Menteri Komunikasi Ethiopia, mengonfirmasikan keluarnya seluruh tentara Ethiopia pada Minggu (25/1), mereka mengkalim telah mengalami kesuksesan dalam misi mereka.

Abdiweli Yousuf mengatakan, "Aku melihat sekitar 30 kendaraan militer Ethiopia keluar dari Baidoa pada pagi hari."



Tentara Ethiopia selalu mendapat serangan dari mujahidin Al-Shabaab, kelompok militer perlawanan yang menjadi tujuan utama Ethiopia melakukan invasi ke Somalia. Hingga akhirnya, mereka tidak sanggup lagi menghadapi perlawanan para mujahidin.

Mujahidin dari harakah Shabaab al-Mujahidin mengalami peningkatan kekuatan dan berhasil mengontrol sebagian besar wilayah di Somalia, mereka menghancurkan kekuasaan pemerintahan sementara Somalia yang didukung oleh tentara Ethiopia.

Pembuat hukum Somalia yang ditunjuk untuk membuat peraturan mengenai pemilihan umum somalia mendatang, pada Senin minggu lalu telah menyatakan diri mengundurkan diri, mengikuti langkah Abdullahi Yusuf, yang mengundurkan diri pada bulan lalu.

Semoga saja syariat Islam secara menyeluruh dapat diterapkan di Somalia. Adapted from (Hanin Mazaya/arrahmah.com)


TEL AVIV (fathz-341.blogspot.com) - Pemerintah Israel akan memberikan perlindungan resmi kepada tentara-tentara mereka yang melakukan penyerangan selama lebih dari tiga pekan di wilayah Gaza.

"Komandan dan tentara yang dikirimkan ke Gaza harus mengetahui bahwa mereka benar-benar aman dari segala macam pengadilan dan pemerintah Israel akan menolong dan melindungi mereka," uajr Ehud Olmert laknatullah, Perdana Menteri Israel.



Langkah ini benar-benar akan dijalankan oleh Israel, mengingat publik dunia telah melakukan beberapa penelitian terkait penggunaan senjata kontroversi dan kejahatan perang yang dilakukan tentara zionis Israel selama 22 hari di Gaza.

Beberapa hari lalu, Petinggi Israel menuduh bahwa Hamas lah yang menggunakan fosfor putih.

Israel akan melakukan segala cara untuk "membersihkan" dirinya dari jeratan hukum. Di dunia, mungkin mereka dapat melakukannya, tapi tidak di akhirat! Adapted from(Hanin Mazaya/arrahmah.com)




WEST BANK (fathz-341.blogspot.com)Beberapa waktu lalu, tepatnya Selasa (20/1) tentara Israel menangkap tujuh orang anak di wilayah Toura al-Gharbeiah (bersebelahan dengan kota West Bank). Anak-anak tersebut dituduh melakukan perlawanan dengan melempari batu ke benteng milik Israel. Ketujuh anak tersebut adalah Morad (17), Bashir (15), Osaid (12), Subhi (12), Amer (13), Mohammad (13), dan Emad (15).



Berdasarkan keterangan dari Lembaga Perlindungan Anak Internasional (A Defense for Children Internasional-DCI) dan himpunan pengacara Palestina, anak-anak tersebut dipaksa untuk mengakui tuduhan tersebut. Di pusat penahanan dan interogasi Salim, mereka diancam dan ditakut-takuti oleh para tentara Israel. Ketika pihak DCI dan pengacara Palestina menemui mereka, sehari setelah penangkapan (21/1), kecuali Morad, anak-anak tersebut sudah mengeluarkan pengakuan, di bawah tekanan, bahwa mereka memang melempari batu ke arah benteng Israel.

DCI-Palestine berharap anak-anak tersebut segera dibebaskan. Mereka yakin betul bahwa anak-anak tersebut sudah mengalami tindakan kekerasan selama penahanan.

Akhir Desember tahun lalu, sudah ada 342 anak Palestina yang ditahan di penjara Israel. Angka ini merupakan angka tertinggi penahanan anak-anak selama tahun 2008. Kemudian, pada 17 Januari, DCI-Palestine mengeluarkan pernyataan terbaru yang cukup mencengangkan, selama dua minggu pertama bulan Januari ini, jumlah anak yang ditangkap oleh tentara Israel di West Bank meningkat dua kali lipat. Adapted from(Hanin Mazaya/arrahmah.com)



(fathz-341.blogspot.com)Kaum muda Kristiani seluruh dunia bersiap-siap “memasuki” misi melalui internet, Youtube, Facebook dll. Islam mana?

Puluhan gereja-gereja di seluruh dunia berencana untuk ikut serta dalam sebuah penjelajahan misi khusus dengan tujuan untuk membawa Kristus ke seluruh dunia melalui dunia cyber.

Hampir 2000 orang remaja belasan tahun telah mendaftarkan diri untuk mengikuti “Online Mission Trip” guna menggempur situs-situs pertemanan yang popular dengan kisah mengenai Tuhan.



“Dalam dua minggu ini kami mempunyai kesempatan untuk menggempur Facebook, MySpace, YouTube, Twitter, apa pun jenis tempat-tempat pertemanan yang dikunjungi secara online, dengan Injil Yesus Kristus,”jelas Tim Schomoyer, organisator misi penjelajahan tersebut yang juga merupakan pastor pemuda di Gereja Perjanjian Alexandria di Minnesota, dalam sebuah video promosi misi penjelajahan.

Dari tanggal 1-14 Februari, para pelajar dari Amerika Serikat, Kanada, Australia, Inggris, Bermuda dan di tempat-tempat lainnya akan menggunakan kekuatan internet untuk dapat saling mensharingkan tentang Kristus dengan orang banyak, bukan hanya kepada orang-orang di sisi lain dunia melainkan juga di jalan-jalan dan dengan teman-teman mereka di sekolah.

Pada pelatihan pra “penjelajahan” akan diberikan cara tentang bagaimana cara yang efektif untuk menyampaikan pesan tentang Kristus dengan menggunakan jaringan pertemanan yang akan dimulai tanggal 11 Januari dan dilanjutkan sampai 31 Januari.

Selama “penjelajahan,”para peserta akan mengupload video dan foto, jaringan pos, dan mengupdate nya untuk dapat membagikan apa yang Tuhan telah lakukan dalam kehidupan mereka. Para peserta juga akan menuliskan catatan, mengirim ke blogspot, membuat undangan untuk kelompok kaum muda mereka , dan melakukan banyak hal lainnya yang dapat membantu penyampaian tentang Tuhan dalam sebuah percakapan online.

Percakapan online, bagaimana pun hanyalah suatu langkah awal. Tujuannya sendiri adalah untuk membawa orang-orang ke dalam suatu diskusi tatap muka. Penjangkauan lebih luas lagi akan dimulai pada 15 Januari dan akan mencakup sederet empat serial bebas dari Lifechurch.tv, berjudul “What’s Next?”

“Selanjutnya, anda juga dapat menggunakan beberapa kegiatan, seperti kegiatan di Facebook untuk mengundang teman-teman anda agar datang ke kelompok kecil atau kelompok pemuda,”ujar Schmoyer.

Gereja Perjanjian Alexandria, misalnya, yang akan menggunakan kurikulum bagi kaum muda “Gospel Journey Maui” melalui ministri kepemudaan yang populer Dare 2 Share serta mengirimkan undangan ke sejumlah besar orang muda di dalam area tersebut untuk mendiskusikan tentang apa yang Kristiani percayai dan mengapa, dan tentang apa yang dipercayai oleh kepercayaan lainnya.

Setelah selesai kurikulum “penjelajahan” di Gereja Perjanjian Alexandria kemudian akan dibuatkan catatan untuk rentang waktu Sembilan minggu kemudian setelah berakhirnya perjalanan misi.

Schmoyer mengungkapkan harapannya agar lebih banyak orang lagi yang mendaftar untuk penjelajahan tersebut sebelum acara dimulai pada Februari karena baru-baru ini Dare 2 Share telah mengirimkan sebuah email istimewa kepada sekitar 20.000 orang pastor kaum muda, berdasarkan keterangan Gereja Perjanjian Injili.Adapted from [chtp/www.hidayatullah.com]



NAZARETH (fathz-341.blogspot.com) – Isu tentang penggunaan senjata yang “tidak biasa” dan senjata eksperimen oleh Israel di Jalur Gaza sedang berhembus kencang. Pengelakan demi pengelakan diucapkan jurubicara militer Isrel atau petinggi-petinggi Israel. Namun, jurnalis independen dilarang masuk atau meliput untuk mendapatkan kebenarannya.

Senjata kontroversi yang paling popular adalah penggunaan fosfor putih yang dapat menyebabkan luka bakar yang serius jika menyentuh kulit manusia. Dalam hukum internasional, penggunaan fosfor putih diperlukan saat melindungi tentara, tetapi tidak diperbolehkan sebagai senjata kimia yang digunakan untuk menghabisi warga sipil.


Militer zionis Israel tetap bersih keras, bahwa mereka hanya menggunakan senjata biasa yang telah disetujui dalam hukum internasional.

Mungkin, di sana terdapat senjata-senjata yang “tidak biasa” yang digunakan Israel yang lepas dari penglihatan dunia.

Salah satu senjata mereka mungkin Dime, meledak tanpa ledakan dahsyat. Senjata ini dikembangkan oleh AS untuk menciptakan sebuah ledakan mematikan dan tangguh di sebuah area yang kecil.

“Kami melihat, Gaza dijadikan laboratorium untuk menguji apa yang aku sebut sebagai ‘persenjataan dari neraka’,” ujar David Halpin, pensiunan spesialis trauma dan ahli bedah yang mengunjungi Gaza untuk menyelidiki luka-luka yang diderita penduduk Gaza.

“Aku takut memikirkan Israel bahwa bisa saja mereka menciptakan lebih banyak mesiu yang digunakan untuk melakukan terror terhadap penduduk Gaza, dengan harapan (harapan Israel) mereka berbalik menyerang Hamas.”

Para dokter di Gaza termasuk yang dikirimkan dari berbagai Negara, salah satunya Mads Gilbert yang berkonsentrasi di RS. Al-Shifa melaporkan bahwa banyak dari luka-luka yang mereka perhatikan adalah hasil dari penggunaan Dime.

Luka dari senjata tersebut berbeda dengan lainnya, mereka akan memotong tubuh, melelehkan atau memecah jaringan internal tubuh seperti abdomen, dan dapat mendorong ke arah kematian.

Penelitian yang dilakukan Italia menemukan bahwa Israel memang menggunakan senjata yang serupa dengan Dime. Dilihat dari luka-luka yang dialami penduduk Gaza, menunjukkan dalam tubuh mereka terdapat konsentrasi tinggi sebuah metal.

Seperti biasa, para zionis tersebut mengelak telah menggunakan senjata-senjata yang dilarang oleh hukum internasional termasuk penggunaan Dime yang secara resmi belum diijinkan. Adapted from (Hanin Mazaya/arrahmah.com)


GAZA CITY (fathz-341.blogspot.com) Brigade Izzuddin Al Qassam berhasil menembak jatuh helekopter militer Israel saat Israel mengerahkan tentara cadangannya ke Jalur Gaza. Kami berhasil menembak jatuh helikopter milik zionis Israel di perbatasan Gaza," sebagaimana diberitakan di laman islamtoday.

Pengumuman tersebut disampaikan setelah beberapa hari yang lalu para mujahidin Palestina berhasil menjatuhkan pesawat pengintai milik Israel. Keberhasilan para mujahidin menjatuhkan pesawat milik Israel ini setelah mereka menggunakan senjata anti pesawat.



"Senjata anti pesawat tersebut akan mentargetkan pesawat milik zionis Israel," tambahnya.

Penggunaan senjata anti pesawat oleh para mujahidin Palestina tersebut juga dikuatkan oleh salah seorang sumber militer Israel kepada surat kabar Israel, menurut mereka, para mujahidin baru pertama kali ini menggunakan senjata anti pesawat.

"Penggunaan senjata tersebut adalah yang pertama kalinya pada pekan terakhir ini sejak kami melancarkan serangan ke Jalur Gaza," kutip laman islamtoday.

Perdana Menteri Israel, Ehud Olmert, menilai penggunaan senjata anti pesawat tersebut merupakan perkembangan yang serius dan sangat membahayakan bagi militernya.Adapted from (Prince Muhammad/Arrahmah.Com)


MALAYSIA (fathz-341.blogspot.com) Perusahaan minuman ringan Coca Cola menyatakan kekhawatirannya atas seruan boikot terhadap produk minuman tersebut dan produk-produk AS lainnya yang dilakukan oleh organisasi-organisasi Muslim di Malaysia, menyusul serangan brutal Israel ke Jalur Gaza.

Pihak Coca Cola mengatakan, seruan boikot itu bisa mengganggu perekonomian Malaysia dan warga negeri Jiran itu sendiri. "Seperti semua orang, kami sangat prihatin dengan situasi kemanusiaan di Timur Tengah," kata Kadri Taib, humas dan direktur komunikasi perusahaan Coca Cola Malaysia dalam pernyataannya.



"Karena bisnis kami yang bersifat lokal, kami yakin seruan boikot terhadap produk-produk kami bukan cara yang tepat, karena yang akan paling terpukul adalah perekonomian, bisnis dan warga lokal sendiri," ujarnya.

Dalam pernyataannya, Taib mengatakan bahwa Coca Cola Malaysia mempekerjakan sekitar 1.700 warga Malaysia dan 60 persen dari pegawainya adalah Muslim.

Organisasi-organisasi Muslim di Malaysia menyerukan boikot terhadap produk-produk AS, termasuk Coca Cola dan franchise kedai kopi Starbucks dalam aksi protes yang mereka gelar hari ini di Masjid Nasional di Kuala Lumpur.

Seruan boikot itu disambut oleh Asosiasi Konsumen Islam Malaysia dan Asosiasi Pengelola Restoran Muslim Malaysia. Mereka tidak lagi menyediakan minuman Coca Cola dalam menu di restoran-restoran mereka yang jumlahnya ribuan.

"Kami berharap konsumen Muslim secara penuh ikut serta mengirimkan pesan yang kuat pada Israel dan sekutu-sekutunya agar tidak terus menerus menganiaya umat Islam," demikian pernyataan Asosisasi Konsumen di Malaysia.

Mantan perdana menteri Malaysia Mahathir Mohammad juga menyerukan boikot secara luas produk-produk AS dan mata uang dollar sebagai bentuk protes atas dukungan AS pada Israel. "Mereka tidak akan mati jika tidak menggunakan produk AS," kata Mahathir yang ikut berunjuk rasa bersama 5.000 warga Malaysia di depan kedubes AS.

"Saya berharap Starbucks dan McDonald's tidak beroperasi lagi di sini," tandas Mahathir yang juga menyerukan agar negara-negara Arab menghentikan pasokan minyaknya ke AS.

Seruan boikot produk AS pro Zionis juga dilontarkan dalam aksi massa di Italia. "Kita tidak bisa tinggal diam melihat apa yang terjadi di Gaza. Kami sudah mempertimbangkan untuk membuat daftar pengusaha yang memiliki kaitan dengan Tel Aviv, karena masyarakat tidak banyak tahu siapa saja mereka," kata Giancarlo Desiderati, anggota lembaga perdangan di Italia.

Sayangnya, di Indonesia gerakan boikot ini belum menggema. Para pengusaha dan tokoh-tokoh di Indonesia belum ada yang berani secara terbuka menyerukan boikot terhadap produk-produk AS pendukung Zionis Israel. Adapted from (Prince Muhammad/eramuslim)


GAZA CITY (fathz-341.blogspot.com) Agresi Zionis Israel dari darat, laut dan udara terus meningkat di seluruh wilayah Jalur Gaza. Mereka menggempur rumah-rumah dan fasilitas sipil Palestina. Memasuki pekan ke-3, Sabtu (10/01) pagi, sebanyak 35 warga Palestina gugur dan puluhan lainnya terluka.

Menjelang tengah malam, kemarin, seorang warga Palestina gugur dan yang lainnya terluka dalam serangan udara Israel ke sebuah rumah di kamp pengungsi Shati di barat Gaza. Seorang wartawan, Ala’ Murtaji, koresponden radio “al Buraq”, juga dilaporkan gugur akibat luka yang dialaminya dalam serangan udara Israel yang menhantam rumahnya bersama rumah-rumah warga Palestina lainnya.


Direktur Pelayanan Ambulan dan Emergency Departemen Kesehatan Palestina, Dr. Muawiyah Husnain menegaskan jumlah korban agresi Zionis Israel hingga Sabtu (10/01) pagi mencapai 821 gugur, 230 di antaranya anak-anak dan 93 wanita serta 12 relawan tim medis dan sejumlah wartawan. Sementara itu korban luka mencapai 3350 orang, 50% di antaranya adalah anak-anak dan kaum wanita. Lebih dari 400 di antaranya dalam kondisi kritis.

Pesawt-pesawat tempur Zionis Israel jenis F16 terus membombardir target-target di wilayah utara Jalur Gaza, menggempur stasiun bahan bakar di daerah Sudaniah, rumah-rumah warga di kampung Zaitun di timur Gaza dan Jabaliya di wilayah utara Jalur Gaza. Para pejuang Palestina terus melakukan perlawanan sengit terhadap serangan Israel yang terus menggempur tengah-tengah komunitas warga.

Serangan artileri dan kapal laut Israel terus menggempur rumah-rumah warga Palestina di timur dan barat Jalur Gaza dari sisi utara. Serangan ini menambah jumlah korban dan kehancuran meteri.

Sabtu pagi, pasukan Zionis Israel mundur dari timur Rafah setelah menghancurkan 12 rumah dan meratakan lebih 100 hektar lahan warga setelah gagal menembus pertahanan perlawanan baik di utara maupun di selatan Jalur Gaza.

Pasukan militer Israel meningkatkan aksi pembantaian terhadap warga sipil Palestina setelah gagal menundukkan perlawanan yang semakin membuat kerugian pihak militer Israel setelah berupaya masuk melalui timur dan utara Jalur Gaza.

Menteri Kesehatan Palestina Dr. Baseem Naeem sebelumnya telah menegaskan bahwa korban pembantaian terbuka yang dilakukan Zionis Israel di Jalur Gaza sejak hari Sabtu (27/12), terus bertambah banyak. Terlebih ada ratusan korban luka yang dalam kondisi kritis dan puluhan lainnya masih di bawah puing-puing reruntuhan.

Naeen menegaskan persediaan obat-obatan dan kebutuhan medis lainnya sangat kurang untuk menghadapi kondisi darurat ini. Dia mengungakapkan ada 105 jenis obat-obatan utama yang stoknya nol, 225 kebutuhan medis lainnya stoknya juga nol. Sementara itu 93 bahan khusus laboratoriam stoknya juga nol.

Naeem mengatakan 50% mobil ambulan tidak bisa beroperasi karena tidak ada gas dan bahan bakar akibat blockade. Saat ini juga sangat dibutuhkan pembangkit listrik. Naeem menegaskan semua itu sudah terjadi sejak sebelum pembantaian yang dimulai Israel Sabtu lalu dan akibat blockade Israel.

Dia menyatakan pasukan penjajah Zionis Israel tidak hanya menggempur isntitusi-institusi dan gedung-gedung namun mulai juga mengempur fasilitas-fasilits sipil dan rumah-rumah warga. Ada puluhan peringatan untuk mengosongkan rumah dan ancaman kepada para warga rumah-rumah mereka akan dihancurkan di atas kepala mereka.

Dia meminta pengiriman tim medis Arab dan rumah sakit-rumah sakit lapangan untuk membantu pengobatan korban luka di saat-saat korban tiba. Dia mengimbau Negara-negara Arab untuk mengirim obat-obatan dan kebutuhan medis secepatnya dan mengganti kekurangan mobil ambulan dengan mengirim mobil ambulan yang siap beroperasi. Adapted from (Prince Muhamad/Infopalestine/arrahmah.com)


PALESTINE (fathz-341.blogspot.com)Mujahidin dari Brigade Al-Quds, sayap militer Harakah Jihad Islami di Palestina berhasil memukul mundur satuan khusus Zionis dalam sebuah serangan yang dimulai dengan serangan sniper. Mujahidin mendapatkan rampasan perang berupa beberapa senjata dan peralatan militer setelah musuh mundur.

Brigade Al-Quds menjelaskan dalam pernyataannya, pada jam 3:15 sore hari Jum'at, "Satuan Sniper" dari Brigade Al-Quds berhasil menembak tentara Zionis yang melindungi satuan khusus Zionis di sebuah rumah di wilayah timur Khan Yunis, bagian selatan Jalur Gaza.



Mujahidin Brigade Al-Quds menegaskan tentara Zionis yang ditembak langsung jatuh di tempat dengan berlumuran darah. Setelah itu, langsung terjadi kontak senjata hebat antara Mujahidin dan satuan khusus Zionis tersebut yang berlindung di sebuah rumah, sebelum akhirnya mereka mundur dari tempat tersebut.

Dari tempat tersebut Mujahidin mendapatkan beberapa senjata dan peralatan militer berupa senjata anti-tank jenis Lao, alat komunikasi wireless, obat-obatan, dan pakaian-pakaian tentara yang berlumuran darah.

Brigade Al-Quds menyatakan, informasi ini datang agak terlambat karena masalah keamanan, Mujahidin bagian informasi telah merekam gambar dari kejadian tersebut untuk disebarkan.

Brigade Al-Quds juga menegaskan bahwa berbagai jenis operasi-operasi Jihad ini adalah sebagai pesan kepada musuh Zionis penakut, bahwa mujahid-mujahid pemberani kami akan selalu mengintai kalian di setiap tempat dan menyerang kalian, serangan demi serangan sebagai balasan atas pembantaian kalian di Jalur Gaza.

Ketahuilah oleh kalian, bahwa kami di Brigade Al-Quds telah mempersiapkan banyak lagi kejutan-kejutan untuk kalian, yang akan membuat kalian menderita dan menyesal atas kejahatan kalian di Jalur Gaza, dengan izin Allah Ta'ala.

"Dan kami tegaskan seperti yang lalu, bahwa kami akan tetap memilih jalan Jihad dan perlawanan." Adapted from (fadly/arrahmah.com)


PALESTINE (fathz-341.blogspot.com) Hamas menolak gencatan senjata. Gencatan, sama halnya membela kepentingan Zionis setelah puas melakukan pembantaian massal

Wakil Ketua Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas), Ali Barkah menolak gencatan senjata dengan Zionis-Israel.



Ali Barkah kemarin malam Kamis (8/01) dalam wawancaranya dengan bomAl-Alam mengatakan, Hamas akan menerima kesepakatan gencatan senjata yang berisi penghentian segera serangan brutal Zionis ke Gaza, pengakhiran blokade di kawasan, dan pembukaan kembali seluruh jalur penyeberangan termasuk Rafah.

Seraya menyinggung kesepakatan gencatan senjata yang diprakarsai Mesir, Ali Barkah menegaskan, sejumlah kelompok Palestina akan menolak setiap prakarsa baik yang diajukan negara Arab, negara di kawasan, dan pihak internasional selama tidak mengakomodasikan tuntutan bangsa Palestina.

Seraya mengkritik sikap mengulur waktu Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK-PBB) dalam mengeluarkan resolusi guna menghentikan serangan biadab Zionis, Ali Barkah menegaskan, PBB sengaja memberikan kesempatan kepada Zionis guna melanjutkan agresinya dan mereka juga berupaya untuk menyelamatkan rezim itu.

Di akhir wawancaranya, Ali Barkah menegaskan berlanjutnya resistensi dalam menghadapi arogansi Zionis-Israel.

Banyak pihak menilai, sikap resolusi gencatan senjata sebagai upaya PBB membiarkan pembantaian warga. Cukup mengherankan puluhan negara berkumpul tanpa kata sepakat pada kelompok Israel yang terang-terang telah melanggar kemanusiaan tanpa sanksi berarti. Adapted from [irb/www.hidayatullah.com]


GAZA CITY (fathz-341.blogspot.com) Tubuh-tubuh kecil terbaring kaku terbungkus kain kafan putih. Wajah tak berdosa seorang anak pra-sekolah yang sudah mati menyembul dari reruntuhan puing-puing rumahnya. Seorang pria meratapi anak laki-laki yang terluka di UGD setelah Israel menghancurkan sebuah sekolah PBB.

Inilah korban sebuah perang sesungguhnya. Dalam perang Israel-Hamas, anak-anak yang berjumlah lebih dari separuh penduduk Gaza menjadi korban yang paling tak berdaya. Foto Kaukab Al Dayah yang berusia 4 tahun, dengan tangan menutup kepalanya dari reruntuhan rumahnya, muncul di berbagai halaman depan media massa dunia Arab, Rabu (7/1).



”Ini Israel” demikian judul harian Mesir Al-Masry Al-Youm. Anak pra-sekolah ini terbunuh Selasa dini hari ketika sebuah F-16 menyerang rumah berlantai empat milik keluarganya di kota Gaza. Dalam peristiwa itu, empat orang dewasa juga tewas.

Menurut angka yang dikeluarkan PBB, Kamis (8/1), sebanyak 257 anak terbunuh dan 1080 terluka--sekitar sepertiga dari korban jiwa sejak 27 Desember 2008.

Sementara itu, dari Gaza dilaporkan, seorang pria dengan bocah lelaki yang terluka dipelukannya, terlihat berlari menuju rumah sakit, Kamis (8/1). Suasana kacau tampak jelas setelah penyerangan Israel ke sekolah-sekolah yang dikelola PBB. Sedikitnya 50 siswa dilaporkan tewas akibat insiden penyerangan sekolah.

Kaukab menjadi korban saat pesawat F-16 Israel menyerang Gaza, Selasa (6/1), menghancurkan rumah keluarganya. Bersama Kaukab juga tewas empat orang dewasa, dua di antaranya adalah orangtua dan keluarganya yang lain.

Iyad Sarraj, seorang psikolog yang tinggal bersama empat anak angkatnya di sebuah apartemen di Gaza, mengatakan, banyaknya anak-anak yang menjadi korban, memperlihatkan tidak ada lagi tempat yang aman di setiap sudut Gaza, di mana para orangtua pun tidak mampu melindungi anak-anak mereka.

Israel mengklaim, penyerangan yang dilakukan adalah terhadap pejuang Hamas, sebagai jawaban atas serangan roket yang dilakukan Hamas ke Selatan Israel. Namun realitasnya, banyak pihak mencatat, warga sipil tidak dapat melarikan diri dari blokade Gaza dan wilayah yang menjadi sasaran penyerangan Israel adalah permukiman sipil.

Militer Israel menggunakan tank, kendaraan artileri, dan pesawat tempur.

Kendati demikian, sebagian anak-anak Palestina tidak takut. Pada sebuah kamp pengungsian di Shati, 10 bocah lelaki sedang bermain sepakbola di lapangan, saat sebuah bom dari kapal Israel menghantam penjara Hamas, yang berada dekat dengan bocah-bocah itu bermain.

Mendengar suara ledakan, salah satu bocah bersiul untuk memberi tanda agar menghentikan permainan. Para bocah itu segera mencari perlindungan, dengan bersembunyi di balik dinding bangunan terdekat. Setelah beberapa menit, mereka kembali melanjutkan permainan.

"Kamu kira kami tidak takut? Tentu saja kami sangat takut. Tapi, kami tidak bisa berbuat apa pun lagi, kecuali bermain," kata seorang dari bocah itu yang berusia paling tua, Sami Hilal (14). Dia keluar dari rumah kakeknya secara diam-diam, untuk bertemu teman-temannya, agar kakeknya tidak khawatir akan dirinya.

Rumah kakeknya itu juga dipenuhi banyak keluarganya yang mengungsi dari tempat lain, yang lebih berbahaya. Seorang bocah lainnya, Yaser (13), memilih tidak berusaha mencari perlindungan, sebaliknya melambaikan tangan pada kapal Israel tak berawak. "Tidak ada yang bisa kita lakukan. Bahkan, jika kita melarikan diri ke sana atau ke situ, peluru mereka lebih cepat dari kami," ucapnya.

Kenyataan itu menggambarkan betapa seluruh wilayah Gaza telah menjadi wilayah berbahaya. Anak-anak tewas saat berada di rumah mereka, di kendaraan bersama orangtuanya, ataupun yang sedang bermain di jalan-jalan, di toko, bahkan di tempat perlindungan yang dikelola PBB.

Sayed (12), Mohammed (8), dan Raida Abu Aisheh (7), ada di rumah bersama orangtua mereka, saat serangan udara Israel terjadi, Senin (5/1) dan belakangan diketahui menewaskan satu keluarga itu.

Tak Ada Tempat Aman

Hal yang paling sulit bagi anak-anak ini adalah perasaan bahwa tak ada lagi tempat yang aman dan orang dewasa tidak dapat melindungi mereka, kata Iyad Sarraj, seorang psikolog yang bersembunyi di apartemennya di kota Gaza dengan empat anak tirinya yang berusia 3 hingga 17 tahun. Putranya, Adam (10), begitu ketakutan selama serangan bom dan asmanya kambuh, kata Sarraj.

Israel mengatakan serangan mereka menargetkan Hamas dalam menjawab serangan roket yang berulang di Israel selatan dan melakukan segala hal untuk menghindari kematian sipil. Namun, ucapan Israel ini tentu saja sulit diwujudkan. Dalam sebuah perang, apalagi perang di dalam kota, warga sipil pun tak bisa menghindar dari peluru, bom ataupun roket yang ditembakkan. Menurut pejabat misi kemanusiaan asing, warga sipil tak dapat meloloskan diri dari Gaza yang terkepung dan mengebom kawasan padat pastilah menyebabkan banyak korban sipil. Militer Israel menggunakan tank dan granat artileri, juga bom-bom udara.

Di kamp pengungsian Shati di Mediterrania, sepuluh anak laki-laki sedang bermain sepakbola di sebuah lorong, Kamis, ketika granat dari sebuah kapal meriam menghantam area dekat penjara Hamas. Ketika ledakan terdengar, salah satu anak tertua bersiul, sebuah pertanda permainan harus dihentikan dan mereka segera merapat ke tembok. Setelah satu atau dua menit, permainan dilanjutkan.

Samih Hilal (14) mengatakan ia mengendap-endap ke luar rumah kakeknya. Ia dilarang bermain di luar oleh ayahnya yang cemas. Rumah yang ia tinggali penuh dengan kerabat yang melarikan diri dari kawasan yang lebih berbahaya, katanya. Ia tidak bisa berdiam diri selama berjam-jam.

”Anda pikir kami tidak takut? Ya, kami takut. Tapi kami tidak punya apa-apa selain bermain,” kata Samih.

Anak laki-laki lain, Yasser berusia 13 tahun, melambai-lambai ke arah pesawat-pesawat Israel tanpa awak, dengan bahasa tubuh menantang. Ia tidak berusaha mencari perlindungan dari hujan granat.

”Tak ada yang bisa kami lakukan. Bahkan jika kami berlari ke sana dan kemari, bom-bom mereka lebih cepat ketimbang kami,” katanya.

Yasser benar, tak ada tempat aman di Gaza. Anak-anak bisa saja terbunuh di rumah mereka, atau selagi menumpang mobil dengan orangtua, atau saat bermain di jalanan, berbelanja, atau bahkan di tempat perlindungan PBB.

Yang dibutuhkan anak-anak itu kini adalah kebijaksanaan dari pihak-pihak yang bertikai untuk berdamai, memberi ruang untuk mereka agar tumbuh dengan baik, hidup tanpa dendam yang tak berkesudahan demi membalas kematian orang-orang yang mereka cintai.

Tubuh-tubuh kecil mereka perlu berkembang di ruang yang sehat, tanpa ketakutan akan peluru-peluru yang meluncur deras dan mengenai mereka. Sesungguhnya, korban dari sebuah perang adalah anak-anak. Adapted from [ant/ap/www.hidayatullah.com]

DOHA (fathz-341.blogspot.com)Sesuai siaran pers Persatuan Ulama Dunia Islam, yang dipimpin Syeikh Dr. Yusuf Al Qaradhawi, memutuskan untuk membentuk delegasi dari kalangan ulama untuk mengunjungi negara Arab mencakup Qatar, Arab Saudi, Yordania, Syria, Mesir dan Turki, mereka bertemu dengan para pemimpinnya, untuk mewajibkan kepada para pemimpin tersebut untuk membantu kemenangan rakyat Palestina di Jalur Gaza.



Syeikh Qaradhawi menjelaskan, dalam suatu konferensi pers yang berlangsung di Doha, Qatar, kemarin, bahwa anggota delegasi ulama ini bertemu dengan Emir Qatar, Syeikh Hammad bin Khalifah al Stani. Mereka juga akan bertemu dengan Raja Arab Saudi, Abdullah bin Abdul Azis pada hari Ahad, dan dengan presiden Syria, Basyar al Asad.

Gerakan delegasi ulama ini bertujuan, menghentikan serangan, membuka blokade, segera mengirimkan bantuan, menyelesaikan problema, memperbaiki semua kondisi di antara paksi-paksi di kalangan masyarakat Palestina.

Para delegasi ini akan menyerukan para pemerintah yang dikunjunginya untukmemutuskan semua bentuk hubungan dengan pemerintahan Israel, baik diplomatik, ekonomi, budaya dan keamanan.

Keterangan pers tersebut juga menjelaskan, para delegasi ulama ini akan mendorong para tokoh dan pimpinan untuk menggunakan perannya serta mendorong dengan sungguh-sungguh dengan berbagai cara sesuai dengan kemampuannya untuk memanfaatkan jalur-jalur internasional dalam upaya menghentikan serangan.

Kondisi itu membutuhkan diadakannya sesegera mungkin pertemuan puncak pemimpin negara-negara Arab (Liga Arab) dan Organisasi Konferensi Islam (OKI) untuk menghadapi kondisi yang sangat berbahaya. Adapted frOm [tbt/www.hidayatullah.com]

Malang(www.fathz-341.blogspot.com) Sebuah fenomena yang unik sekaligus langka, jika kita dapati sebagian remaja kita yang getol dalama berda’wah. Karena faktanya, remaja kita cenderung tertarik untuk hadir di majelis-majelis free sex, khamr, maysir, dsb.

Namun, bukanlah hal yang tabu, jika kita menemukan berbagai even atau acara yang bertemakan da’wah, yang di dalamnya sangat banyak digandrungi oleh para remaja muslim kita. Sudah selayaknya kita bangga kepada mereka, di tengah terpuruknya moral bangsa ini, tumbuh secercah harapan dari para remaja muslim kita.




Remaja ynag sering di identikkan dengan kenakalan, kekerasan, dsb. Kini sudah harus bersiap-siap untuk berganti image. Gambaran remaja yang seperti itu sudah tidak layak lagi di sandang oleh remaja muslim kita. Remaja kita adalah remaja yang punya beribu kesibukan dalam urusan agama. Gemar berjihad, berda’wah, suka menolong, dsb.
Sudah selayaknya kita menjadi bangsa yang bangga dengan prestasi remajanya. Remaja tangguh yang mau mengamalkan ilmunya walau hanay satu ayat. Dalam sebuah hadits di katakana :

“ Sampaikanlah walau satu ayat “

Remaja kita bukanlah remaja yang gemar berbuat onar, tapi remaja kita adalah remaja yang suka meramaikan masjid dengan da’wahnya.

Kadang kita terlalu sempit dalam mengartikan kata-kata “Jihad” itu sendiri. Jihad adalah suatu sikap mengerahkan segala daya & upaya untuk memperoleh kebaikan & keadilan. Sebagai remaja, media da’wah kita adalah dengan cara belajar berda’wah melalui event-event, seperti : Lomba da’wah, dsb.
Tidak hanya itu saja, banyak hal lain yang dapat kita lakukan yang inti dari perbuatan kita itu adalah sama saja denga berda’wah, misalnya : memberitahu teman tentang hal yang berkaitan dengan syari’at islam. Seperti : Si A tidak tahu caranya berwudhu, jika kita tahu & paham tentang hal itu, sudah menjadi kewajiban bagi kita untuk mengajari Si A.

Berjihad tidak harus dengan cara berperang seperti yang kita ketahui selama ini. Bahkan Rasulullah SAW. Bersabda, ketika beliau baru tiba dari perang badar : “ Kita baru saja tiba dari jihad kecil & kita akan segera menghadapi jihad yang paling besar “. Para sahabatpun heran dan bertanya : “ Apa itu ya baginda Rasulullah?” Rasulullah bersabda : “ Sesungguhnya jihad yang paling besar adalah jihad melawan HAWA NAFSU “. Demikianlah Rasulullah SAW. Bersabda, karena memang sebenarnya jihad yang paling utama adalah jihad melawan hawa nafsu.

Okey sobat, sudah siapkah kau berjihad mulai sekarang? Cuz, kalo nda sekarang, kapan lagi? Banggalah jadi remaja muslim, remaja yang tak pernah berhenti melahirkan prestasi. Kami remaja muslim yang beriman, berakhlaq, & berprestasi. Allahu Akbar!!!



GAZA CITY (fathz-341.blogspot.com) Terhitung 6 hari serangan Israel terhadap “kota kecil” Gaza. Ribuan nyawa warga sipil melayang, 8 masjid hancur.

Sebaliknya, sebagai tindakan membela diri, para pejuang Palestina telah menembakkan 300 roket, dari berbagai jenis. Roket-roket ini telah menghancurkan bebarapa sasaran. 6 Israel terbunuh, dan puluhan terluka, menurut koresponden islamonline.net di Gaza. Dan baru kali ini diketahui bahwa pihak perlawanan memiliki roket yang mampu menempuh jarak hingga 60 km. Hal ini menyebabkan penduduk pejajah Israel bersembunyi di bungker-bungker bawah tanah.




Pambantaian

Direktur “penyelamatan Darurat Palestina” di Gaza Muawiyah Husnain menyatakan bahwa korban meninggal akibat serangan udara Israel kini telah mencapai 414 orang, terhitung hingga hari Kamis sore (1/1/2009), 2070 orang terluka, dan 215 dalam keadaan kritis. Husnain menjelaskan bahwa diantara korban meninggal, ada 50 anak kecil, dan 13 wanita serta 2 tenaga medis. Dan Israel juga menjadikan 9 mobil ambulan sebagai sasaran, serta bebarapa rumah sakt dan klinik rusak karena serangan udara yang dilakukan Israel tanpa henti. Ia juga menyatakan bahwa amat sulit untuk menyebutkan jumlah korban secara valid, karena serangan Israel terus dilakukan dan masih ada kemungkinan adanya korban yang tertimbun di bawah bangunan-bangunan yang hancur.

8 Masjid Hancur


Israel juga telah menghancurkan 8 masjid di Gaza. Masjid Umar bin Al Khattab, beserta taman kanak-kana yang berada di kompleknya, yang berada di tengah-tanegah Gaza, salah satu sasaran yang telah lumat oleh bom Israel. Masjid lain yang berhasil dihancurkan juga adalah masjid Syifa, masjid Al Qassam, masjid Ibad Arrahman, masjid Imad Aql, masjid Abu Bakar As Siddiq, masjid Al Istiqamah, serta masjid Hanifah bin An Nu’man.

Dan pada hari ke 4 Israel telah menyerang komplek Universitas Islam Gaza. Kelas unutk mahasiswi, ruang ujian serta ruang mu’tamar telah rata dengan tanah.

100 Pos Kemanan Hancur


Disamping menyerang sipil, Israel juga berkonsentrasi sejak hari pertama serangan udara untuk menghancurkan pos-pos kemanan di Gaza, disamping beberapa bangunan pemerintahan. Menurut sumber dari pihak Pelstine di Gaza, hingga kini 100 pos kemanan hancur total. Dihancurkan pula gedung Majelis Tsayri’i (semacam gedung permusyawaratan) di Gaza juga kantor Kementarian Pendidikan tidak luput dari serangan. Dilaporkan juga bahwa 70 rumah hancur total karena menjadi sasaran bom Israel

Kerugian Israel


Para pejuang hingga kini masih melakukan serangan balasan dengan roket dan meriam buatan lokal mereka. Manurut pihak Israel, 6 Israel telah tewas serta 140 mengalami luka-luka. Beberapa roket para pejuang jatuh di beberapa wilayah yang dikuasai Israel yang berjarak 60 km dari Gaza, diantaranya dalah kota Asdud, Asqalan, Nativut, Bi’r Sabi’, Asykul dan beberapa kota lain. Salah satu target yang telah menjadi sasaran roket pejuang adalah pangkalan militer Israel yang dekat dengan kota Bi’r Sabi’. Dari sinilah Israel menerbangan pesawat tempurnya untuk menyerang Gaza.

Hingga kini para pejuang telah menembakkan antara 300 ingga 320 roket. 150 diantaranya adalah roket Grad buatan Rusia, juga meriam Hown, serta beberapa roket buatan lokal, seperti Nashr, Quds dan Al Qassam.

Menurut Israel Hamas memilik sekitar 3000 roket, yang mayoritas buatan lokal, akan tetapai ratusan roket jarak menengah juga dimiliki Hamas. Dan Hamas sendiri telah melepas 200 roket. Sisanya adalah roket roket milik beberapa faksi pejuang, sedangkan Jihad Islam sendiri telah melepaskan 20 roketnya.

Senjata Israel

Hingga kini Israel masih mengandalkan pesawat tempur F-16 buatan Amerika dan pesawat tanpa awak jenis Predator yang juga buatan negara sekutunya itu, dalam melakukan serangan udara. Bom GBU-39 buatan Amerika --yang juga senjata utama Israel dalam operasi pembantaian kali ini-- adalah bantuan dari Amerika.

Koran Ma’ariv Israel pada hari Kamis (1/1/2009) memberitakan bahwa Israel telah membelanjakan sekitar 100 juta shekel (sekitar 300 milyar rupiah) perhari. Dimana dengan adanya serangan roket Isreal telah menutup 80 pabrik, yang menyebabkan Israel menderita kerugian sebesar 4 juta shekel perhari, atau sekitar 1,2 trilyun rupiah.

Adapted from (www.hidayatullah.com)

;;